CSE

Loading

Friday, December 21, 2012

Satuan Acara Penyluhan (SAP) Jenis Alat Kontrasepsi



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
JENIS ALAT KONTRASEPSI



Logo Poltekkes
 


                                                                      




OLEH :
NAMA  : WYKE YOLANDA
NIM       : 104114536
KELAS : III B





DOSEN PEMBIMBING :
ERAVIANTI, S.SiT, MKM
Hj. ERWANI, S.KM, M.Kes







PRODI DIII KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN AJARAN 2012/201
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
JENIS ALAT KONTRASEPSI
                                          

A.    Latar Belakang
Untuk mewujudkan program Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tentang Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS), maka salah satu caranya yaitu dengan menggunakan alat kontrasepsi.
Banyak jenis alat kontrasepsi yang dapat digunakan oleh PUS, diantaranya ada alat kontrasepsi hormonal, non hormonal, alami dan kontap. Jenis alat kontrasepsi dapat dipilih oleh PUS tergantung dengan kondisi fisik dan factor keadaan lainnya seperti keinginan pasangannya.

B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Setelah penyuluhan ini diharapkan Ibu dapat mengetahui jenis alat kontrasepsi (yang ia inginkan) dan Ibu mau untuk berKB.

2.      Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan Ibu mampu :
·  Menyebutkan jenis alat kontrasepsi.
·  Menyebutkan keuntungan dari alat kontrasepsi.
·  Menyebutkan kekurangan dan efek samping dari alat kontrasepsi

C.    Pelaksanaan Kegiatan
a.      Topik/Judul Kegiatan
Penyuluhan dan pengenalan  tentang jenis alat kontrasepsi

b.      Sasaran Atau Target
Ibu yang drop out akseptor KB

c.       Metode
1.      Ceramah
2.      Diskusi
3.      Demonstrasi

d.      Media Dan Alat Bantu Penyuluhan
1.      Leptop
2.      Alat peraga

e.       Tanggal, Waktu Dan Tempat
1.      Hari/Tanggal   : Jum’at, 7 Desember 2012
2.      Waktu             : Pukul 16.00-17.00 WIB
3.      Tempat            : Rumah Ibu

f.       Pengorganisasian
Pembimbing akademik      : Eravianti, MKM, Hj. Erwani, M.Kes
Pelaksana (mahasiswa)      : Wyke Yolanda

g.      Setting tempat










Penyaji
 




Rounded Rectangle: A
U
D
I
E
N
S



Rounded Rectangle: Ibu (Audiens)


 












E. Kegiatan penyuluhan

NO
WAKTU
KEGIATAN MAHASISWA
KEGIATAN AUDIEN
1.
5 menit
Pembukaan :
-          Mengucapkan salam
-          Perkenalan mahasiswa
-          Menjelaskan tujuan penyuluhan dan kontrak waktu


-          Menjawab salam
-          Mendengarkan

-          Mendengarkan

2.
20  menit
Pelaksanaan :
-          Mengkaji pengetahuan ibu tentang defenisi dari kontrasepsi

-          Menjelaskan kepada ibu tentang pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
-          Menjelaskan kepada ibu tentang macam-macam alat kontrasepsi
-          Menjelaskan kepada ibu manfaat dari masing-masing alat kontrasepsi
-          Menjelaskan kepada ibu kerugian dari masing-masing alat kontrasepsi
-          Menjelaskan kepada ibu efek samping dari masing-masing alat kontrasepsi

-          Menjelaskan secara singkat tentang defenisi dari alat kontrasepsi
-          Mendengarkan




-          Memperhatikan dan mendengarkan


-          Mendengarkan



-          Mendengarkan

3.
10 menit
Penutup :
-          Memberikan kesempatan kepada Ibu untuk bertanya
-          Menyimpulkan materi bersama Ibu
-          Melaksanakan evaluasi
-          Mengucapkan salam

-          Mengajukan pertanyaan

-          Menyimpulkan materi
-          Menjawab pertanyaan
-          Menjawab salam

F. Kriteria evaluasi

1.      Evaluasi struktur :
-          Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana
-          Tempat, alat, dan media sesuai dengan keperluan
-          Peserta penyuluhan, mahasiswa, dan alat sesuai dengan keperluan
-          Peserta penyuluhan, mahasiswa, dan dosen pembimbing mengikuti acara penyuluhan sesuai dengan setting tempat yang direncanakan

2.      Proses evaluasi
-          Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
-          Ibu hadir mengikuti kegiatan penyuluhan
-          Berlangsung dalam hal tanya jawab dan diskusi bersama

3.      Evaluasi hasil :
Setelah penyuluhan diharapkan :
-          75% Ibu mampu menyebutkan defenisi dari alat kontrasepsi
-          75% Ibu mampu menyebutkan pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
-          75% Ibu mampu menyebutkan macam-macam alat kontrasepsi
-          75% Ibu mampu menyebutkan manfaat dari masing-masing alat kontrasepsi
-          75% Ibu mampu menyebutkan manfaat dari masing-masing alat kontrasepsi
-          75% Ibu mampu menyebutkan efek samping dari masing-masing alat kontrasepsi

G. Materi ( Terlampir )

H. Referensi

Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba Medika: Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra Cendikia Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta.

I.                   Pengesahan
Padang, 7 Des 2012
Ibu (Audiens)                                                                                              Mahasiswa


           (……………)                              Dosen Pembimbing                     (……………)


                                                                   (…………..)
ALAT-ALAT KONTRASEPSI


A.    Pengertian alat-alat kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi (bukan aborsi).  Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya suatu kehamilan.

B.  Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
1.      Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke kesuburan tinggi
2.      Usia ibu > 35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah dan reversibel/ireversibel
3.      Usia reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu ASI

C.    Macam-macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan
Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap.
1.      Adapun KB Hormonal
a.       Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah :
·  Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
·  Kenaikan berat badan
·  Muncul flek hitam pada wajah
·  Mual, pusing, atau muntah

b.      Cara kerja :
·  Menekan masa subur
·  Mencegah penempelan
·  Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh air mani
·  Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu



Ø  Pil oral kombinasi
1.      Afektif dan reversible
2.      Harus diminum setiap hari
3.      Efek samping yang serius jarang terjadi
4.      Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau spotting
5.      Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
6.      Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat

1.      Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu :
a.      Monofasik :
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
b.      Bifasik :
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
c.       Trifasik :
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif

2.      Kelebihan pil oral kombinasi, yaitu :
a.       Memiliki efektifitas yang tinggi
b.      Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
c.       Tidak mengganggu hubungan seksual
d.      Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid
e.       Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin menggunakannya
f.       Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah diberhentikan
g.      Untuk kontrasepsi darurat

3.      Kekurangan pil oral kombinasi, yaitu:
a.       Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
b.      Mual, terutama pada 3 bulan pertama
c.       Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
d.      Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui
e.       Meningkatkan TD

Ø  Suntik
1.      Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.

a.       Jenis-jenis suntik progestin
·  DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan IM
·  Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat dengan cara disuntikan IM dalam

b.      Kelebihan suntik progestin, yaitu :
·  Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
·  Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
·  Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung
·  Tidak berpengaruh terhadap ASI

c.   Kekurangan suntik progestin, yaitu :
·  Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan memendek
·  Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
·  Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah penghentian pemakaian

2.      Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali

a.       Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:
·  Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri
·  Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
·  Efek samping yang kecil
·  Klien tidak perlu menyimpann obat suntik

b.      Kekurangan suntik kombinasi, yaitu :
·  Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
·  Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
·  Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
·  Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya

Ø  Implant
Efektif  5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.

a.       Keuntungan implant, yaitu :
·  Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
·  Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi ASI
·  Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai dengan kebutuhan

b.      Kekurangan implant, yaitu :
·  Perubahan pola haid
·  Nyeri kepala dan nyeri dada
·  Peningkatan/penurunan BB
·  Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan

2.      KB Non Hormonal
Ø  AKDR (IUD)

a.       Cara kerja
·  Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
·  Mencegah implantasi telur dalam uterus.
·  Mencegah sperma dan ovum bertemu.

b.      Keuntungan IUD, yaitu :
·  Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
·  Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
·  Tidak mempengaruhi ASI.
·  Metode jangka panjang.
·  Dapat digunakan sampai menopouse.

c.   Efek samping penggunaan IUD :
·  Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
·  Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
·  Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi
·  Saat haid lebih sakit

Ø  Kondom

a.       Cara kerja
·  Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
·  Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.

b.      Keuntungan kondom, yaitu :
·  Tidak mengganggu produksi ASI.
·  Mencegah Penyakit Menular Seksual (PMS)
·  Mencegah ejakulasi dini.
·  Mencegah terjadinya kanker serviks.
·  Mencegah imunoinfertiltas.
·  Murah dan dapat diberi secara umum.
·  Memberi dorongan suami untuk ber KB.

c.   Efek samping :
·  Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan
·  Alergi
·  Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

3.      KB Yang Tanpa Memakai Alat Apapun (Alamiah)
Ø  Coitus Interuptus (Senggama Terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan :
·  Efektif bila dilaksanakan dengan benar
·  Tidak mengganggu produsi ASI
·  Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
·  Tidak ada efek samping
·  Tidak memerlukan alat

Ø  Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.

Ø  MAL (Metode Amenorrea Laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.

a.      Keuntungannnya :
Efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.

b.   Keterbatasannya :
·  Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui  dalam 30 menit pasca persalinan.
·  Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial.
·  Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan.
·  Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS.
·  Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat haid setelah melahirkan.

4.   Kontrasepsi Mantap
a.   Tubektomi (MOW)
Pengikatan/pemotongan tuba fallopi kiri dan kanan pada wanita untuk mencegah transport ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus, dilakukan dengan cara operasi, effektivitas : tinggi, reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi mantap

b.      Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk mencegah transport spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi kecil / minor surgery, effektifitas : tinggi, reversibilitas : rendah, disebut kontrasepsi mantap.